H-9 Pencoblosan, Sekjen PDIP Bicara Pergerakan Masyarakat Sipil dan Intimidasi
Ketiga, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini turut menanggapi pergerakan para tokoh-tokoh intelektual, dari kampus-kampus ternama, pergerakan budayawan, kelompok prodemokrasi, hingga tokoh kebangsaan yang harus turun gunung.
Menurutnya, hal tersebut merupakan cermin memburuknya kualitas demokrasi.
"Demokrasi di Indonesia dalam keadaan yang terancam, terlebih dipadukan dengan kekuasaan dan kebijakan yang populis," ujar Hasto.
Kemudian yang keempat, TPN Ganjar-Mahfud juga mencermati fenomena kampanye paslon nomor 2, Prabowo-Gibran di banyak wilayah yang terekam sepi meskipun dengan fasilitas yang luar biasa.
"Dengan kualitas yang baik, tetapi ternyata itu sepi, sehingga ada gap yang besar antara apa yang dibangun dari persepsi hasil survei dengan realitas yang terjadi di lapangan," kata Hasto.
Sebaliknya, Doktor Ilmu Pertahanan ini menyinggung peristiwa yang terjadi di Boyolali yang menimpa sukarelawan Ganjar-Mahfud yang dipersekusi oleh oknum aparat TNI.
Lalu, tindak kekerasan yang terjadi di Yogyakarta, kemudian penurunan bendera PDI Perjuangan secara paksa di Gunung Kidul.
Hasto menilai peristiwa itu justru menjadi suatu arus balik, kekuatan organik yang mendukung Ganjar Mahfud semakin besar. Dan ini bisa dilihat di acara Hajatan Rakyat Konser Salam Metal 03 Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno, Senayan kemarin.
Hasto mengatakan dinamika politik nasional pascamundurnya Prof Mahfud MD sebagai Menko Polhukam diwarnai oleh gerakan prodemokrasi yang semakin kuat.
- Harun Masiku ke Luar Negeri 6 Januari, Besoknya Balik Lagi
- Rektor UI Sebut Rekrutmen Polri Khusus Kelompok Disabilitas Tuai Apresiasi Masyarakat
- Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Tetap Dijaga
- DPN Peradi Minta Polri Segera Usut Tuntas Penembakan Advokat Rudi
- Kombes Donald Cs Dipecat, Uang Pemerasan DWP Dikembalikan kepada Korban
- Palang Rel