Ha ha haa...Ahok Punya Niat Usulkan Lulung Gantikan Buwas ke Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai pernyataan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung yang menyebutnya pantas menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS).
Ahok menyindir Lulung seharusnya menggantikan Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri. "Tapi sayangnya Lulung tak pernah mengenyam pendidikan kepolisian," kata Ahok sembari nyengir.
Kalau Lulung sekolah kepolisian, lanjut Ahok, akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar mengangkat politikus PPP itu menjadi Kabareskrim.
"Kalau (Lulung) sekolah polisi, saya usul ke Jokowi menggantikan Pak Buwas (Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso)," kata Ahok usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Rabu (29/7).
Pria yang mengenakan kemeja putih dan kacamata itu pun langsung berjalan meninggalkan Bareskrim.
Seperti diketahui, di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/7), Lulung menilai Ahok harus menjadi tersangka UPS. "Mestinya Ahok jadi tersangka menurut saya. Ahok itu tidak pernah memberantas korupsi karena korupsi ada di eksekutif," kata Lulung.
Mestinya, lanjut dia, pemberantasan korupsi itu diawali pencegahan. "Kalau dia tidak mencegah, berarti dia melakukan pembiaran," ungkap Lulung.
Sebelumnya, Ahok sempat memberikan keterangan kepada wartawan soal pemeriksaannya hari ini. "Ada sekitar 21 pertanyaan," kata Ahok.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai pernyataan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS