Ha ha... Simak nih Dialog Perampok dengan Kapolsekta
![Ha ha... Simak nih Dialog Perampok dengan Kapolsekta](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/05/cfac32f0eb607a56c6513ca9467299c0.jpg)
jpnn.com, PAYAKUMBUH - Gerombolan bandit lintas Sumatera yang dihadiahi peluru polisi, Selasa lalu (4/4), akhirnya “bernyanyi”.
Mereka mengakui, memang pernah dipenjara di Jawa Tengah dan Riau atas kasus perampokan nasabah bank dan penganiayaan.
FAJAR R VESKY - Payakumbuh
"Iya Pak, saya memang pernah ditahan di Riau," kata Fernando Krisna Siregar, 26, saat ditanya Kapolsekta Payakumbuh Kompol Russirwan, Rabu siang (5/4).
Sebelumnya, pemuda asal Jorlanghataran, Simalungun, Sumatera Utara yang biasa menetap di Pekanbaru, Riau ini, sempat berbohong kepada penyidik.
Fernando yang kena tembak di betis kanannya sempat menyebut, baru sekali terlibat kasus hukum.
"Sumpah Pak. Sumpah. Diapakan saja, saya mau. Saya memang baru sekali ini ditangkap," kata pemuda lajang bertubuh tambun itu kepada penyidik Polsekta Payakumbuh yang menginterogasinya bersama penyidik dari Polres Limapuluh Kot, Selasa malam.
Polisi tidaklah bisa ditipu begitu saja. Dari Direktori Putusan Mahkamah Agung polisi mengetahui, Fernando pernah divonis tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru, karena terlibat dalam kasus penganiayaan.
Gerombolan bandit lintas Sumatera yang dihadiahi peluru polisi, Selasa lalu (4/4), akhirnya “bernyanyi”.
- Laporan Polisi terhadap Warga Rempang terkait Penganiayaan Dicabut
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Kakek di Rohul Minta Pemuda Lakukan Oral Seks, Berujung Bersimbah Darah
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan
- Perampokan Sadis di Sukolilo, Zuhdi: Golok Sudah di Wajah Saya
- Pasutri Penganiaya Dua ART di Kelapa Gading Ditangkap Polisi, Korban Ungkap Kekejian Sang Majikan