Ha ha... Simak nih Dialog Perampok dengan Kapolsekta

Ha ha... Simak nih Dialog Perampok dengan Kapolsekta
Kapolsekta Payakumbuh (kanan) bersama anggotanya mengekspose para bandit lintas Sumatera yang ditangkap bersama satu unit mobil. Foto: FAJAR/PADEK/JPNN.com

"Iya Pak, saya pernah disidang," kata Fernando saat Kompol Russirwan memperlihatkan foto copy salinan putusan majelis hakim di Riau.

"Makanya, saya bilang dari kemarin, kalian angkat bendera putih saja. Kalian sudah kalah. Tak perlu berbohong lagi. Mau sekali, mau seribu, hukumnya tetap sama. Lebih baik jujur sekarang, dari pada kalian nanti lapuk di penjara," kata Kompol Russirwan yang pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota dan Kasat Narkoba Polres Payakumbuh.

"Siap pak," jawab Fernando dengan nada pasrah. Nada yang sama dilontarkan rekannya, Andre Ruka Wijaya,38.

Pria asal Jawa kelahiran Batam yang memiliki dua alamat, masing-masing di PRJ Kemayoran, Jakarta dan Labuh Baru Timur, Payung Sekaki, Riau, ini, awalnya sempat berkilah, pernah terlibat perampokan.

"Saya baru sekali ini pak. Saya tak pernah terlibat perampokan di Pemalang," kata Andre pada Selasa malam, saat polisi menanyai keterlibatannya dalam kasus perampokan uang nasabah bank yang diungkap Polres Pemalang, Jawa Tengah 2010 silam. Tapi kemarin, Andre meralat keterangannya.

"Dia sudah mengakui, memang terlibat pencurian dengan pemberatan (curat) di Desa Brayo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2010. Waktu itu, dia beraksi bersama tujuh rekan-rekannya asal Jakarta, Bekasi, dan Palembang, dengan menggunakan dua mobil dan satu motor. Miriplah dengan kasusnya di Payakumbuh ini, datang dengan satu mobil dan satu sepeda motor, dilengkapi dengan kunci letter T dan bekal lain," kata Kompol Russirwan.

Sementara itu, dua bandit lainnya yang diciduk polisi dari depan gedung Bank Mandiri, Jalan Soedirman Payakumbuh, belum diketahui persis, catatan kriminal mereka.

Namun kedua orang itu, yakni Dodi alias Pak Cang alias Sajik,48, dan Almansyah alias Amel,38, sampai kemarin siang, masih diperiksa intenstif.

Gerombolan bandit lintas Sumatera yang dihadiahi peluru polisi, Selasa lalu (4/4), akhirnya “bernyanyi”.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News