Habib Aboe Cecar Kapolri soal MCA dan Penyerangan Ulama
jpnn.com, JAKARTA - Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).Komisi yang membidangi hukum itu mencecar Tito soal berbagai isu aktual di masyarakat terkait penegakan hukum.
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy pada rapat kerja itu menanyakan soal Muslim Cyber Army (MCA), penganiayaan ulama dan kematian terduga teroris di tangan Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menanyakan soal kabar penyerangan ulama yang sempat disebut hoaks dan diviralkan MCA.
“Semua tahu MCA-nya sudah ditangkap. Tapi kenapa masih ada saja berita penyerangan ustaz?” tanya Aboe.
Bahkan, beberapa hari lalu ada penyerangan terhadap Ustaz Abdurrahman di Masjid Darul Muttaqin, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Selain itu, ada pula penyerangan terhadap Ustaz Suryadinsyah, warga Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara.
“Ini kan perlu diklarifikasi, apa ini hoaks lagi? Lantas siapa yang membuat? Atau Atau sebaliknya bahwa selama ini sebenarnya penyerangan terhadap ustaz itu memang benar-benar ada,” kata Aboe.
Selain itu, Aboe juga mengklarifikasi isu Siyono jilid II. Menurut dia, ada kasus sejenis Siyono kembali terulang dan menimpa Muhammad Jefri (32).
Jefri yang ditangkap Densus 88 pada 7 Februari 2018, dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa lagi pada 10 Februari 2018. “Ini harus dijelaskan dengan baik oleh Kapolri agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap institusi Polri,” kata politikus yang kondang disapa dengan panggilan Habib Aboe itu. (boy/jpnn)
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy dalam rapat kerja dengan Kapolri Tito Karnavian menanyakan soal Muslim Cyber Army (MCA) dan kasus penganiayaan ulama.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia