Habib Aboe: Jangan Sampai Surabaya Seperti Wuhan jadi Kenyataan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Habib Aboe Bakar Al Habsy mengingatkan pemerintah jangan terburu-buru menggelar kebijakan new normal.
Dia mendorong pemerintah mesti belajar dari Korea Selatan (Korsel) yang baru saja memulai new normal, tetapi angka positif Covid-19 malah bertambah banyak.
"Belajar dari Korsel, baru dua pekan mereka bikin new normal, sekarang sudah naik lagi angka kasus coronanya. Akibatnya sekarang Kosel akan melakukan pembatasan kembali," kata Aboe, Sabtu (30/5).
Anggota Komisi III DPR itu mengingatkan di Indonesia ini masih ada wilayah yang recovery rate-nya rendah seperti Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Akibatnya, kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya yang menjadi salah satu RS rujukan mengalami kelebihan kapasitas pasien Covid-19.
"Tentunya kami khawatir apa yang disampaikan ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim bahwa Surabaya bisa jadi Wuhan akan menjadi kenyataan," ungkap Aboe.
Dia juga menyoroti rencana pembukaan kembali sekolah yang akan dilakukan pemerintah Juli 2020.
Aboe mempertanyakan apakah pemerintah sudah siap menghadapi new normal dengan melakukan pembukaan sekolah. Sebab, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera, itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mencatat ada 831 anak terinfeksi Covid-19. "Tentu ini akan menjadi ancaman baru," tegasnya.
Aboe berpendapat tidak mudah menerapkan protokol kesehatan di sekolah, apalagi adanya keterbatasan alat pelindung diri (APD) sejenis masker.
Habib Aboe meminta pemerintah belajar dari Korsel yang baru mulai New Normal tetapi akhirnya positif COVID-19 bertambah banyak.
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Hindari Pemotor yang Potong Jalur, Mobil Tercebur ke Sungai
- Kunjungan Ke Surabaya, Menteri AHY Akan Deklarasikan 46 Kota Lengkap
- Tim Gabungan Berhasil Gagalkan Penyelundupan 1,4 Juta Batang Rokok Ilegal di Jembatan Suramadu
- Ini Sosok Mahasiswa UK Petra yang Tewas di Kampus, Kami Turut Berduka
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah