Habib Aboe: MK Harus Konsisten dengan Putusan Sebelumnya, Tolak Proporsional Tertutup
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Habib Aboe Bakar Alhabsy mengatakan sudah seharusnya Mahkamah Konstitusi menolak uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait permohonan kembali ke sistem pemilu menggunakan proporsional tertutup. “Sudah sewajarnya MK konsisten dengan putusan sebelumnya,” kata Habib Aboe, Kamis (5/1).
Anggota Komisi III DPR itu melihat putusan MK Nomor: 22-24/PUU-VI/2008 memiliki pertimbangan bahwa sistem pemilu tidak boleh merampas daulat rakyat. “Tidak boleh juga sistem tersebut menjelma menjadi menjadi oligarki partai politik,” ungkapnya.
Legislator Dapil Kalimantan Selatan itu mengatakan apabila disimak MK dalam pertimbangannya juga menyebut soal “adanya keinginan rakyat memilih wakil-wakilnya yang diajukan oleh partai politik dalam pemilu, sesuai dengan kehendak dan keinginannya dapat terwujud harapan agar wakil yang terpilih tersebut juga tidak hanya mementingkan kepentingan partai politik, tetapi mampu membawa aspirasi rakyat pemilih”.
Oleh karena itu, dia berharap, MK sebagai the guardian of the constitution akan tetap konsisten, tegak lurus dan tidak melupakan ratio decidendi yang telah dibuat.
“Sehingga tidak akan mengambil keputusan berbeda dengan putusan MK yang sebelumnya. Hal ini untuk menjaga konsistensi terhadap tafsir konstitusi di Indonesia,” pungkas Habib Aboe Bakar Al Habsy. (boy/jpnn)
Habib Aboe menegaskan sudah seharusnya MK konsisten dengan putusan sebelumnya. Tolak sistem proporsional tertutup.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan