Habib Aboe PKS Kritik Ide Nyeleneh Kemenag Merevisi Sejarah Kebudayaan Islam

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Habib Aboe Al Habsy menilai rencana Kementerian Agama (Kemenag) merevisi isi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) tahun ajaran 2020 merupakan ide yang cukup nyeleneh atau melanggar kebiasaan. Dia menyatakan keinginan direktur kurikulum Kemenag menghilangkan materi perang dalam pelajaran sejarah Islam tidak bisa diterima akal sehat.
“Menghilangkan sebagian catatan sejarah sama dengan mengaburkan sejarah, atau bisa juga dikatakan memalsukan sejarah. Tentunya ini adalah bagian dari pembodohan kepada siswa, karena mereka dicekoki pendidikan sejarah yang sudah tidak otentik,” kata Aboe, Minggu (23/9).
Aboe melihat ada dua kemungkinan yang terjadi dengan situasi itu. Pertama, munculnya ide ini adalah bentuk ketidakmampuan penyelenggara pendidikan merumuskan kurikulum yang berkualitas sehingga yang dilakukan adalah trial and error secara serampangan. Kedua, adanya bisikan asing dalam penyusunan kurikulum ini, karena mereka tidak ingin bangsa ini menjadi kuat.
“Harus diingat bahwa kemerdekaan kita bukan lantaran rasa toleransi dari Belanda. Bangsa ini merdeka dengan cucuran darah dan air mata. Dikobarkan peperangan di berbagai daerah untuk melawan penjajah, mengusir mereka dan memperoleh kemerdekaan,” kata anggota Komisi III DPR itu.
Dia menegaskan, anak cucu bangsa Indonesia harus paham sejarah itu karena ke depan masih banyak bangsa asing yang mengendap ingin mencaplok Indonesia.
“Oleh karena itu, mereka harus tahu sejarah dan bisa mempersiapkan diri untuk masa depannya,” pungkas legislator dapil Kalimantan Selatan ini.(boy/jpnn)
Habib Aboe Al Habsy kritik ide Nyeleneh Kemenag merevisi isi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) tahun ajaran 2020.
Redaktur & Reporter : Boy
- SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja
- Boleh Ikut Mendaftar PPPK 2024, tetapi Dinyatakan TMS, Piye to?
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Hampir Separuh Pelamar PPPK Tahap 2 Kemenag Dinyatakan TMS, Waduh
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres
- Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag Gandeng Kemendes PDTT