Habib Aboe PKS Sebut Tindakan Mayjen Dudung Offside dan Aneh

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengkritisi pernyataan Pangdam Jaya Mayor Jenderal (Mayjen) Dudung Abdurachman yang mengusulkan pembubaran Front Pembela Islam (FPI).
Menurut dia, seorang tentara tidak pantas berbicara tentang pembubaran sebuah organisasi. Terlebih lagi, hal itu disampaikan ke publik.
"Jadi offside kalau beliau yang berbicara," kata Habib Aboe ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (23/11).
Selain itu, Habib Aboe pun merasa terdapat keanehan ketika sosok seperti Mayjen Dudung berbicara pembubaran sebuah organisasi. Walakin dia tidak memerincikan lebih lanjut keanehan yang dimaksud
"Aneh kalau seorang pangdam menyatakan untuk membubarkan. Itu ada aturan, ada undang-undang," beber dia.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman berbicara tentang pembubaran FPI lantaran melihat organisasi tersebut merasa paling benar.
Misalnya dalam kasus pemasangan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang melanggar aturan.
Beberapa yang melanggar telah dicopot oleh Satpol PP, tetapi kembali terpasang beberapa waktu kemudian.
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengkritisi pernyataan Pangdam Jaya Mayor Jenderal (Mayjen) Dudung Abdurachman yang mengusulkan pembubaran Front Pembela Islam (FPI).
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029