Habib Aboe: Tidak Ada Satu pun Negara di Dunia Memberlakukan Darurat Sipil
"Bukan lagi harus dengan kedisplinan bedil atau ketegasan, tetapi butuh dengan bantuan-bantuan kemanusiaan,” paparnya.
Lebih lanjut Aboe mempertanyakan kesiapan Kapolri Idham dan jajaran bila pemerintah nanti mengambil langkah melakukan pembatasan skala besar.
Misalnya, kata dia, apakah Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri sudah memetakan potensi kerawanan saat ini, dan bagaimana pula gambarannya ke depan.
“Ini masukan penting buat Baintelkam, adakah potensi konflik kerusuhan akibat kebijakan tersbeut? Sudah ada kajian dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) belum dari intelijen Polri?” katanya.
Aboe pun mengingatkan jajaran Polri sebagai salah satu garda terdepan dalam menegakkan kamtibmas dan hukum di tengah pandemi corona untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) dan lainnya.
“Artinya apa, saya berharap semoga pengorbanan sahabat Polri menjaga keamanan tetap dengan dengan SOP terbaik karena punya risiko tinggi dalam tugasnya,” ujarnya.
Aboe menegaskan bahwa mengatasi persoalan ini tidaklah cukup dengan kemanusiaan, tetapi juga harus berdoa kepada Allah SWT. Dia meminta Idham mengingatkan jajarannya untuk selalu berdoa.
“Doa hal penting untuk dijaga. Kenapa? Karena ini pekerjaan mematikan. Saya harap pasukan di lapangan bisa menjaga dengan baik. Ingat, antara kerja dan kematian bedanya tipis, pak. Semoga Allah memudahkan urusan kita,” kata Aboe.
Aboe Bakar Al Habsy menilai pemerintah agak lambat mengambil kebijakan dalam mengatasi pandemi Corona.
- Ketua Parlemen Maroko Terima Delegasi DPR RI
- Heboh Candaan Politik Zulhas tentang Salat, Habib Aboe: Ngeri!
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Demi Kelancaran Pemilu 2024, Presiden PKS Sampaikan Ajakan Begini
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini