Habib Bola

Oleh: Dahlan Iskan

Habib Bola
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Para habib kumpul di rumah Zein Alhadad. Sabtu pagi kemarin. Di kawasan Ampel –kampung Arab Surabaya.

Yang membuat saya terpana adalah si tuan rumah: dia pidato dalam bahasa Arab. Tanpa teks.

Habib BolaDahlan Iskan saat datang ke pengajian yang dihelat mantan bintang Niac Mitra, Zein Alhadad--

Saya tidak menyangka Zein Alhadad bisa berbahasa Arab. Yang saya kenal dengan baik adalah, dia penyerang yang haus gol di klub yang di masa lalu sering jadi juara di Indonesia: Niac Mitra.

Waktu Persebaya bertanding melawan Persija dua pekan lalu, Alhadad nonton. Bersamanya banyak bintang sepak bola sezamannya: mesin gol Syamsul Arifin dan Ferril Raymond Hattu.

Alhadad, biasa dipanggil Mamak, ternyata anak seorang ulama besar di Ampel. Kakek-kakeknya pun ulama besar.

Baca Juga:

Zein Alhadad adalah keturunan ke-14 pendiri klan Alhadad di Hadramaut –kini disebut Yaman. Dia generasi keempat yang lahir di Indonesia.

Mamak menyambut kedatangan saya di lokasi acara itu. Sepanjang gang-gang kecil sudah penuh dengan orang bersila: pakai sarung, baju putih dan kopiah putih. Banyak di antara mereka berserban putih. Hanya saya yang pakai kopiah hitam.

Saya tidak menyangka Zein Alhadad bisa berbahasa Arab. Dia penyerang yang haus gol di klub yang di masa lalu sering jadi juara di Indonesia: Niac Mitra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News