Habib Bola
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Para habib kumpul di rumah Zein Alhadad. Sabtu pagi kemarin. Di kawasan Ampel –kampung Arab Surabaya.
Yang membuat saya terpana adalah si tuan rumah: dia pidato dalam bahasa Arab. Tanpa teks.
Dahlan Iskan saat datang ke pengajian yang dihelat mantan bintang Niac Mitra, Zein Alhadad--
Saya tidak menyangka Zein Alhadad bisa berbahasa Arab. Yang saya kenal dengan baik adalah, dia penyerang yang haus gol di klub yang di masa lalu sering jadi juara di Indonesia: Niac Mitra.
Waktu Persebaya bertanding melawan Persija dua pekan lalu, Alhadad nonton. Bersamanya banyak bintang sepak bola sezamannya: mesin gol Syamsul Arifin dan Ferril Raymond Hattu.
Alhadad, biasa dipanggil Mamak, ternyata anak seorang ulama besar di Ampel. Kakek-kakeknya pun ulama besar.
Zein Alhadad adalah keturunan ke-14 pendiri klan Alhadad di Hadramaut –kini disebut Yaman. Dia generasi keempat yang lahir di Indonesia.
Mamak menyambut kedatangan saya di lokasi acara itu. Sepanjang gang-gang kecil sudah penuh dengan orang bersila: pakai sarung, baju putih dan kopiah putih. Banyak di antara mereka berserban putih. Hanya saya yang pakai kopiah hitam.