Habib Kribo
Oleh Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Penggemar musik yang cukup senior pasti mengenal Duo Kribo, duet yang sangat populer di Indonesia pada era 1980-an. Duo Kribo beranggotakan dua penyanyi rock yang kebetulan sama-sama berambut kribo, Ahmad Albar dan Ucok Harahap.
Salah satu hit dari Duo Kribo ialah Neraka Jahanam. Lagu itu menceritakan pertarungan antara manusia dengan setan --yang banyak dimenangkan oleh setan-- yang kemudian menyeret manusia ke neraka jahanam.
Ahmad Albar adalah pentolan dan lead vocal GodBless yang bermarkas di Jakarta, sedangkan Ucok Harahap merupakan vokalis utama grup rock AKA dari Surabaya. Dua grup itu bersaing keras dan dua pentolan itu pun selalu bersaing.
Namun, hidung marketing para produser bisa mempertemukan dua lelaki kribo itu menjadi satu dan menjadikannya laris di pasaran. Pada tahun-tahun itu model rambut kribo belum banyak dikenal di Indonesia.
Meski demikian, di dunia internasional model kribo sudah mulai tenar karena diperkenalkan oleh gitaris legendaris Jimi Hendrix yang berambut gaya Afro. Tidak lama kemudian model kribo mewabah di Indonesia.
Dua Kribo sudah lama bubar. Model rambut kribo ala Jimi Hendrix juga sudah tidak menjadi model lagi.
Akan tetapi, beberapa hari belakangan ini model rambut kribo menjadi trending topic lagi di Indonesia dengan munculnya si kribo baru. Si kribo baru ini bukan penyanyi, tetapi seorang pendakwah yang belakangan aktif di Instagram dan punya follower lumayan banyak.
Nama aslinya Zein Assegaf, tetapi punya nom de guerre, nama panggung, Habib Kribo. Rambut kribo dan gaya bicara yang mengegas dengan nada tinggi menjadi penanda khas Habib Kribo.
Dua Kribo yang diawaki Ahmad Albar dan Ucok AKA sudah lama bubar. Kini ada Habib Kribo yang nada bicaranya mengegas.
- Ustaz Diyansyah Permana Ajak Umat Islam Menjaga Pilkada 2024 yang Aman-Damai
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Agama GPT
- Bangsa Keturah
- Wakil Ketua MPR Kecam Keras Pembangunan Sinagoge oleh Israel di Kompleks Masjidilaqsa
- Sumpah Pocong Hanya Kearifan Lokal, Bukan Ajaran Islam