Habib Muda Nusantara Serukan Persatuan
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan habib dan dai yang tergabung dalam Habib Muda Nusantara (Hadana) hari ini, Kamis (30/5) berkumpul di Gedung Joang, Jakarta.
Mereka mengaku prihatin dan kecewa atas kondisi bangsa saat ini. Terlebih, agama dibawa-bawa untuk kepentingan nafsu politik semata.
Koordinator Hadana Habib Muhammad Shahir Alaydrus atau yang lebih dikenal Habib Syahdu menuturkan, agama sebagai panduan moral berpolitik. Namun, yang terjadi saat ini justru agama dijadikan kendaraan politik.
Habib Syahdu lantas mencontohkan kejadian aksi demonstrasi berujung ricuh di Bawaslu belum lama ini.
"Bahwa mati dalam keadaan membela ambisi politik seseorang tidak bisa digolongkan ke dalam syuhada, tapi mati konyol," tegasnya.
Selama ini Hadana berkeliling hampir ke setiap daerah untuk mensyiarkan agama islam yang rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat Indonesia, tergerak untuk meluruskan manipulasi agama dari kepentingan politik.
Sementara Anggota Hadana, Habib Abdullah Ba'bud mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas para perusuh dan aktornya.
"Kami meminta kepada seluruh ulama untuk sama-sama menciptakan suasana damai di bulan suci Ramadan," ujarnya.
Habib Syahdu menuturkan, agama sebagai panduan moral berpolitik. Namun, yang terjadi saat ini justru agama dijadikan kendaraan politik.
- Ramadan, Kemenag Kirim 500 Dai ke Wilayah 3T
- MUI Gandeng Para Dai Jadi Juru Damai Seusai Pemilu 2024
- Menko PMK Ingin Dai Ajak Masyarakat Memahami Pembangunan Manusia Berkelanjutan
- Keren, Kapolda Riau Gelar Lomba Dai dan Kasidah untuk Anak Buah dari Semua Polres
- Gelar Lomba Dai dan Kasidah Antarpolres, Irjen Iqbal Ingin Buktikan Polisi Berakhlak Baik
- Alhamdulillah, Oki Setiana Dewi Raih Penghargaan dari IKADI