Habib Novel Buka Bukti Keberpihakan Pemerintah ke Ahok
jpnn.com - jpnn.com - Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamukmin mendesak pemerintah dan penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk bertindak netral dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya, pria yang kondang dengan nama panggilan Habib Novel itu mencium adanya praktik kecurangan demi memenangkan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada pilkada di ibu kota RI.
"Kita melihat ada indikasi kecurangan, ketidakadilan dan ada rekayasa-rekayasa. Kita melihat pemerintah dan penyelenggara tidak netral. Ini kelihatan sekali," tuturnya dengan mimik serius dalam diskusi publik bertema Mewujudkan Pilkada Yang Aman, Damai dan Demokratis di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2).
Novel lantas membeber indikasi keberpihakan pemerintah ke Ahok. Sebab, Ahok hingga saat ini belum juga ditahan meski sudah menjadi terdakwa perkara penodaan agama. "Dia justru dapat pengamanan yang ketat,” tegasnya.
Di sisi lain, kata Novel, kalangan yang getol menjaga Pancasila, kebinekaan dan lantang mengganyang komunisme justru dikriminalisasi. “Ini kan jelas, berbahaya, jelas bagaimana posisinya," tegas pria beserban tersebut.
Karenanya, kata Novel, FPI pun siap mengawal proses pilkada DKI. Tujuannya menjauhkan pilkada DKI dari praktik kecurangan.
“Kami masyarakat melihat tidak ada keadilan saat ini. Ada indikasi-indikasi yang mengkhawatirkan untuk memenangkan salah satu calon," tandasnya.(dkk/jpnn)
Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamukmin mendesak pemerintah dan penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat