Habib Novel Sebut Persekusi #2019GantiPresiden Bisa Dipidana
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin menanggapi pernyataan Kapitra Ampera soal gerakan #2019GantiPresiden.
Kapitra sebelumnya sempat mengatakan, gerakan yang ditolak di sejumlah daerah itu bisa berujung pidana karena melanggar undang-undang.
Atas pernyataan itu, Novel punya pandangan lain. Menurut dia, pihak yang memersekusi lebih pantas dijerat pidana karena menghalangi hak menyampaikan pendapat di muka umum.
“Justru persekusi yang melarang gerakan dakwah #2019GantiPresiden jelas bersalah. Bahkan, pejabat BIN pun sudah meminta maaf disertai para petinggi ormas atas kesalahannya,” kata dia ketika dikonfirmasi, Kamis (30/8)
Dia pun mempertanyakan dan meminta Kapitra menjelaskan atas dasar apa gerakan yang sudah sah secara UUD 45 juga HAM internasional itu bisa melanggar pidana.
“Gerakan #2019GantiPresiden tidak melanggar (aturan) KPU dan Bawaslu, sekarang dikatakan bisa dipidana oleh Kapitra itu,” imbuh dia. (cuy/jpnn)
Habib Novel Bamukmin menyatakan orang yang melarang Deklarasi 2019 Ganti Presiden lebih pantas dipidana.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Kasus Brigadir J Masih Misterius, Kapitra: Polisi Enggak Punya Pilihan, Kecuali...
- Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Kapitra: Jenderal-jenderalnya Saya Kenal
- Eks Kuasa Hukum Habib Rizieq Komentari Kasus ACT, Kalimatnya Tajam
- ACT Diduga Selewengkan Dana Bantuan, Kapitra Ampera Minta Pemerintah Perketat Aturan
- Soal Keturunan PKI Bisa Daftar TNI, Kapitra Minta Jenderal Andika Lakukan Ini