Habib Rizieq Imam Besar, Tidak Mungkin Bohong
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri dan Ketua Umum Habib Rizieq Shihab Center Abdul Chair Ramadhan mengatakan, kisruh daftar pemilih tetap (DPT) bukan pertama kali terjadi di Pilpres 2019. Tapi sudah berulang setiap ada pemilihan.
Bedanya, kata Abdul Chair, patut diduga kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019 berlangsung secara terstruktur, sistematis, dan massif.
"Karena adanya pengabaian DP4 (daftar penduduk pemilih potensial pemilihan). Permasalahan demikian meluas dan mencapai angka yang disinyalir (DPT) invalid 17,5 juta. Bukan angka sedikit, dapat berdampak sistemik bagi kekalahan salah satu calon," ujar Abdul Chair pada diskusi publik bertajuk 'DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta, Selasa (2/4).
Abdul Chair menilai, 17,5 juta DPT invalid bukan merupakan angka yang sedikit. Karena itu harus menjadi perhatian bersama.
BACA JUGA: Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Umat Dukung Prabowo - Sandi
"Kami kira data 17,5 juta itu harus dikeluarkan (dari DPT), karena akan menimbulkan kerusakan yang besar. Saya pribadi mendukung kebijakan KPU menganulir data pemilih yang invalid," ucapnya.
Abdul Chair mengemukakan pandangannya, karena DPT invalid sangat berpengaruh dengan jumlah surat suara yang dicetak KPU.
"Menurut hemat saya, yang perlu dilakukan, adanya keterbukaan publik dari pihak KPU. Berapa sebenarnya surat suara yang dicetak secara nasional, berapa banyak surat suara didistribusikan ke wilayah provinsi, kabupaten, kota sampai TPS," katanya.
Abdul Chair yakin apa yangdisampaikan Habib Rizieq terkait dugaan adanya gerakan mengarahkan pemilih di Arab Saudi benar.
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- Setelah Bebas Murni, Habib Rizieq akan Kembali Berdakwah
- Habib Rizieq Bebas Murni Hari Ini Atas Perkara Kriminalisasi
- Inilah 23 Amicus Curiae yang Dipertimbangkan MK, Ada dari Habib Rizieq, Megawati, dan Reza Indragiri