Habib Rizieq Kalah Praperadilan, Kombes Hengki Langsung Beri Pernyataan Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Hukum Polda Metro Jaya Kombes Hengki angkat bicara pascaputusan hakim tunggal Akhmad Sahyuti, menolak seluruh gugatan praperadilan yang dilayangkan kubu Habib Rizieq Shihab di sidang putusan hari ini, Selasa (12/1).
Adapun, sidang putusan praperadilan terkait penetapan tersangka dan penahanan Habib Rizieq Shihab itu digelar sekitar pukul 14.00 WIB di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Kombes Hengki menegaskan apa yang sudah dilakukan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terhadap penanganan perkara Habib Rizieq Shihab sudah berdasar hukum.
"Artinya, apa yang dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sudah sesuai dengan ketentuan aturan hukum yang berlaku," tegas Kombes Hengki kepada wartawan di PN Jakarta Selatan, Selasa.
Hengki juga mengatakan, penyidik bakal segera menyerahkan berkas perkara Habib Rizieq kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dengan begitu, JPU dapat segera memeriksa berkas perkara tersebut untuk kemudian dibawa ke persidangan.
"Proses hukum selanjutnya adalah dari penyidik tentunya akan menyerahkan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan, diteliti dan dilaksanakan tentunya nanti di sidang terkait masalah materi pokok perkara," jelas Hengki.
Bicara soal pertimbangan hakim menolak gugatan Habib Rizieq, hal itu menurut Kombes Hengki membuktikan keputusan penyidik menjadikan Habib Rizieq tersangka sudah memenuhi dua alat bukti yang sah.
Kabid Hukum Polda Metro Jaya Kombes Hengki angkat bicara usai putusan hakim tunggal Akhmad Sahyuti menolak seluruh gugatan praperadilan Habib Rizieq Shihab.
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- Setelah Bebas Murni, Habib Rizieq akan Kembali Berdakwah
- Habib Rizieq Bebas Murni Hari Ini Atas Perkara Kriminalisasi
- Inilah 23 Amicus Curiae yang Dipertimbangkan MK, Ada dari Habib Rizieq, Megawati, dan Reza Indragiri
- Habib Rizieq Siap Lindungi Aksi Mahasiswa dari Gangguan Preman