Habib Rizieq Sebut TPS di Arab Saudi Diminta Memenangkan Pasangan Jokowi - Ma'ruf
jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebutkan, dirinya mendapat informasi kalau tempat pemungutan suara (TPS) di Arab Saudi diminta untuk memenangkan salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2019.
Hal itu dia sampaikan dalam rekaman video yang ditayangkan akun YouTube FRONT TV.
BACA JUGA: Habib Rizieq Imam Besar, Tidak Mungkin Bohong
Dalam video berdurasi 16 menit 58 detik itu, Rizieq menyebut beberapa ketua TPS yang ada di Arab Saudi dihubungi sejumlah orang agar surat suara yang ada dicoblos untuk pasangan Jokowi - Ma’ruf.
“Beberapa ketua TPS di kota-kota kecil di Saudi Arabia, seperti di Qasim, kemudian juga di Abha, Jizan, dan lain sebagainya, di mana di antara mereka ada yang ditelepon oleh beberapa pimpinan dari partai pengusung Jokowi,” ujar Rizieq.
Para ketua TPS itu kemudian ditawari sejumlah uang, sejumlah fasilitas, dengan syarat kalau mereka mau melakukan apa yang mereka minta, yaitu seluruh kertas suara yang diperuntukkan bagi WNI yang ada di kota-kota kecil di Saudi Arabia semua dicoblos hanya untuk Jokowi.
Menurut Rizieq, tindakan tersebut adalah sebuah pengkhianatan yang harus segera dihentikan agar Pemilu 2019 tidak ada kecurangan.
Dalam keterangannya, Rizieq juga menyebut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengimbau staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah di Arab Saudi agar memenangkan Jokowi.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebutkan, dirinya mendapat informasi kalau tempat pemungutan suara (TPS) di Arab Saudi diminta untuk memenangkan salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2019.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila