Habib Rizieq Shihab Dituntut 10 Bulan Penjara Untuk Kasus Kerumunan di Megamendung
jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab (HRS) dituntut sepuluh bulan penjara dalam kasus kerumunan warga di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan Rizieq bersalah karena terjadinya kerumunan warga di wilayah Megamendung pada 13 November 2020.
"Menjatuhkan pidana terhadap Muhammad Rizieq bin Husein Shihab berupa pidana 10 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider tiga bulan kurungan," kata JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (17/5).
Pada tuntutannya JPU menyatakan hal yang memberatkan terhadap eks imam besar FPI itu di antaranya kerumunan warga di Megamendung memperburuk kedaruratan kesehatan masyarakat.
Kedua, kerumunan tersebut bertentangan dengan program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, Rizeiq juga dianggap memberi keterangan berbelit-belit sehingga memperlambat sidang.
Setelah JPU membacakan tuntutan, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur Suparman Nyompa bertanya kepada tim kuasa hukum apakah mengajukan pledoi atau pembelaan atas tuntutan.
"Ya, Majelis. Kami akan mengajukan pembelaan," jawab anggota tim kuasa hukum Rizieq.
Habib Rizieq Shihab (HRS) dituntut sepuluh bulan penjara terkait kasus kerumunan di Megamendung, Bogor
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Bertemu Habib Rizieq, Dasco Singgung Soal Silaturahmi dan Kesamaan Visi
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- Setelah Bebas Murni, Habib Rizieq akan Kembali Berdakwah
- Habib Rizieq Bebas Murni Hari Ini Atas Perkara Kriminalisasi