Habib Rizieq Shihab, Man of the Year 2021

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Habib Rizieq Shihab, Man of the Year 2021
Massa pendukung Habib Rizieq Shihab melakukan aksi di depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Bogor beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pengusaha nasional Jusuf Hamka, yang menjadi ketua Musti, menjelaskan alasan mengapa dia bersama tokoh Tionghoa lainnya memberikan award itu kepada HRS.

Hamka mengatakan bahwa ia melihat sosok HRS sebagai pelindung etnis Tionghoa. Ia melihat wibawa pada sosok HRS ketika meredam kasus-kasus yang menyangkut penistaan agama.

Jusuf Hamka—anak angkat almarhum Buya Hamka--melihat HRS sebagai sosok yang mampu menyatukan umat dan bersikap sangat toleran terhadap agama dan etnis lain.

Sebagai ulama, HRS dianggap mampu menyatukan umat Islam di Indonesia. Salah satu indikasi yang disebut Hamka adalah perhelatan 411 yang diklaim dihadiri jutaan umat.

HRS dianggap mampu meredam trauma etnis Tionghoa yang khawatir umat Islam akan melakukan makar dan akan terjadi lagi huru-hara seperi 1998. HRS dianggap berhasil meyakinkan kelompok minortitas dengan merangkul dan melindungi kelompok etnis Tionghoa non-muslim.

Enam tahun setelah penobatan MOTY itu HRS menghadapi beberapa insiden yang membuatnya masuk penjara. Kalangan oposisi melihat hal ini sebagai persekusi sistematis untuk menghilangkan pengaruh politik HRS di kalangan umat.

Persekusi itu dimaksudkan untuk meminimalisasi pengaruh HRS dalam gerakan politik Islam. Vonis empat tahun untuk kasus pelanggaran protokol kesehatan dianggap tidak adil dan lebih dilihat sebagai vonis politik ketimbang vonis hukum.

Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dan pemenjaraan para pemimpinnya adalah upaya untuk mencerabut akar gerakan HRS. Meski demikian, FPI tidak serta-merta mati karena cerabutan itu.

Secara praktis belum muncul tokoh oposisi yang punya kaliber nyali sekelas Habib Rizieq Shihab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News