Habibie: Setiap Orang Boleh Berdemonstrasi
’’Kemungkinan besar tanggal 13 (Mei) saya akan ke luar negeri, dan sebelum saya pergi, saya direncanakan akan bertemu dengan presiden,’’ tutur tokoh yang di dunia penerbangan dijuluki Mr Crack itu.
Saat sesi tabur bunga, Habibi memilih tidak ikut serta karena kelelahan. Meskipun begitu, dia sempat menginggatkan masyarakat agar tetap merawat kebhinnekaan.
Menurut dia, meski mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, namun Indonesia bukanlah negara Islam.
’’Kita negara dari masyarakat yang yakin adanya Tuhan Yang Maha Esa,’’ lanjut tokoh yang bakal berusia 81 tahun pada 25 Juni mendatang itu.
Dia mencontohkan, Indonesia tidak menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa nasional, meskipun suku Jawa merupakan mayoritas dan penutur bahasa Jawa juga jumlahnya palking banyak di Indonesia.
Alasannya sederhana, karena bahasa Jawa masih tergolong feodal. Akhirnya dipilihlah bahasa melayu, dan bisa diterima oleh semua elemen bangsa.
Segala perbedaan yang ada, tutur Habibie, tidak boleh dijadikan alasan untuk saling berperang satu sama lain.
’’Yang harus kita perangi adalah ketidakadilan dan kemiskinan,’’ tegasnya. Peristiwa 1999 tidak boleh dilupakan. Menurut Habibie, itu adalah fakta.
Peringatan tragedi Mei 1998 di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur kemarin (8/5) terasa istimewa.
- Ilham Habibie Datang ke Kantor PKS, Syaikhu Bicara soal Kesepakatan
- Luncurkan Program Klub Berkawan, Menpora Dito Berharap Melahirkan Habibie-Habibie Baru
- Anies Pakai Kaus Bertuliskan Kutipan Bijak BJ Habibie saat Bertemu Petani
- Korban Penculikan Minta Milenial dan Gen Z Tak Terjebak dengan Gemoy, Prabowo Penjahat HAM
- Pollux Flower
- Ketua MPR Bamsoet Matangkan Rencana Bangun Museum Mobil Koleksi BJ Habibie di TMII