Habiburokhman Desak Arief Poyuono Segera Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Habiburokhman meminta Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono meminta maaf pada rakyat Indonesia.
Habiburokhman yang menyebut Arief sebagai juniornya di partai yang dikomandani Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum itu, bahkan mengultimatum Arief untuk meminta maaf sebelum Senin (22/6).
"Kita doakan semoga junior saya Si Arief Poyuono menyadari kesalahannya dan minta maaf pada rakyat sebelum hari Senin besok," kicau @habiburokhman, lewat akun Twittermya, Kamis (18/6/2020).
Anggota Komisi III DPR ini secara khusus juga menyatakan kekhawatirannya, Arief menjadi alat bagi konspirasi hitam yang ingin mengadu domba Gerindra dengan rakyat.
“Saya khawatir dia jadi alat bagi konspirasi hati hitam yang mau adu domba Gerindra dg rakyat," @habiburokhman.
Pada kicauan selanjutnya, Habiburokhman juga menegaskan, senantiasa mengingatkan para juniornya di Gerindra, sensitif dan empati pada kondisi psikolog rakyat.
“Selalu saya ingatkan kepada para junior termasuk Arief Poyuono bahwa kita besar karena rakyat karenanya harus sensitif dan empati pada kondisi psikologis rakyat. Narasi kita arahkan ke persatuan bangsa bukan buat perpecahan," twit @habiburokhman.
Arief sebelumnya menyebut munculnya rumor kebangkitan PKI belakangan ini hanya isu yang dimunculkan 'kadrun'. Arief menyatakan hal itu dalam wawancara yang dimuat media sosial You Tube 'Kanal Anak Bangsa'.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Habiburokhman meminta Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono meminta maaf pada rakyat Indonesia.
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Canda Habiburokhman Sebut Steven Seagal Ikut Memilih Capim dan Cadewas KPK
- Komisi III Bakal Mulai Fit And Proper Test ke Capim dan Cadewas KPK, Kapan?
- Arief Poyuono: Judi Online Sudah Menjamur sebelum Budi Arie Jadi Menkominfo
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono