Habiburokhman Interupsi, Terdengar Wanita Bilang Sayang, Hmm
jpnn.com, JAKARTA - Suara "sayang" terdengar ketika Komisi III hendak menyusun kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
Awalnya, seorang notulen menyebut kesimpulan poin kedua RDP yang membahas kasus penembakan terhadap Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang berbunyi desakan dari Komisi III kepada Jenderal Sigit untuk perbaikan sistem di Polri.
"Komisi III DPR RI mendesak Kapolri untuk melakukan perbaikan sistem di lingkungan Polri secara terencana, terukur, objektif, prosedural, dan akuntabel dalam hal sistem rekrutmen, promosi, dan demosi," ungkap notulen dalam RDP.
Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi atau Habib Aboe terdengar menyeletuk mendengar ucapan notulen yang berisi desakan perbaikan sistem di Polri.
"Enggak perlu didesak, sudah sadar dia (Kapolri, red)," ucap Habib Aboe dalam RDP, Rabu.
Ketua Komisi III DPR RI sekaligus pimpinan RDP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan poin kedua sebenarnya penting demi menjawab reformasi di tubuh Polri.
"Ini kaitan dengan pil pahit," ujar legislator Fraksi PDI Perjuangan itu.
Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman lantas meminta izin interupsi dan diberikan kesempatan oleh Bambang Pacul.
Suara sayang membuat suasana RDP antara anggota DPR RI dengan Kapolri menjadi cair.
- Ketua DPR Minta Komisi IX Tindaklanjuti Polemik PP 28/2024
- Perayaan HUT YBB Berlangsung Meriah, 5 Kapolri Senior Hadir
- DPR Buka Masa Sidang, Legislator PKS Langsung Menyoroti Skandal Pemasangan Pagar Laut
- Dukung Sikap Prabowo soal Skandal Pagar Laut, Pimpinan DPR: Negara Harus Hadir
- Anggota DPR Maria Lestari Penuhi Panggilan KPK
- Anggota DPR Maria Lestari Kembali Mangkir, KPK Merespons Begini