Habis Penertiban, Penambangan Pasir Malah Makin Merajalela

Seorang warga yang bercocok tanam di dalam kawasan dam tersebut mengaku bahwa penambangan terus berlangsung. Bahkan menurutnya, makin banyak truk yang masuk ke kawasan dam.
"Jangankan jam delapan Pak, mulai jam tujuh pun sudah ramai truk yang masuk. Terus lanjut kok," katanya.
Dia mengaku bercocok tanam di sana sudah setahun terakhir. Ia juga mengaku miris dan khawatir karena penambangan pasir ini nantinya, kebun mereka akan ditertibkan.
"Kita khawatir nantinya, kita juga kena imbas,” katanya.
Selain sayuran dari petani di sana, hampir sudah tidak ditemukan pepohonan di sekitar kawasan dam Tembesi. Semua bukit diratakan. Tentunya pohonnya ikut tumbang.
"Dulu memang ini masih sangat asri. Tetapi itu urusan pemerintah lah itu. Kami ini hanya menumpang di lahan ini," katanya.
Anggota komisi III DPRD Kota Batam Jefri Simanjuntak merasa kehadiran pemerintah dalam hal ini BP Batam dan Pemko tidak ada dalam kasus ini. Tidak memikirkan masa depan Batam. Dam Tembesi yang harusnya dirawat kini sudah rusak parah.
"Kita lewat dari jalan raya saja sudah kelihatan bukit-bukit itu diratakan. Tak ada lagi pepohonan. Ada apa ini?" katanya.
Penambangan pasir di sekitar Dam Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, semakin merajalela paskapenertiban dua minggu lalu.
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap II Batam, 322 Pelamar tak Lulus
- Ingin Jadikan Batam Pusat Investasi, Komisi VI DPR Bentuk Panja
- Balap Liar Kian Meresahkan, Polda Kepri Bertindak
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2 di Semua Formasi, Lihat nih Datanya
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap II Batam, Tenaga Teknis Paling Banyak