Habisnya Generasi Pembalap dengan Mesin 3.500 Cc
Catatan Azrul Ananda
Sabtu, 01 November 2008 – 15:02 WIB
Coulthard menghabiskan waktu sembilan tahun bersama McLaren-Mercedes, sering mendapatkan mobil terbaik. Namun, bertahun-tahun dia tenggelam di belakang bayangan Mika Hakkinen. Hanya sekali dia menjadi runner-up (di belakang Michael Schumacher) pada 2001. Rubinho, semua tahu, menghabiskan waktu bertahun-tahun jadi "nomor dua" di Ferrari, di belakang Michael Schumacher. Karena setelah itu, mereka mungkin tidak akan banyak dikenang oleh penggemar F1, khususnya para penggemar generasi 2000-an. Ya, mereka akan dikenal sebagai pembalap yang pernah punya karir panjang. Tapi mereka juga tidak akan banyak diingat, karena tak punya prestasi yang benar-benar dahsyat. (*)
Yang patut disayangkan, keduanya terancam mengakhiri karir secara down. Bersama Red Bull-Renault, Coulthard tahun ini benar-benar "belepotan." Mungkin, dialah pembalap yang paling banyak tabrakan tahun ini. Satu-satunya highlight adalah saat Coulthard mendapat "keberuntungan," finis di posisi ketiga (dan naik podium) di GP Kanada. Kemungkinan besar, itulah podium terakhir dalam karirnya. Ironisnya, pada 1994, di Kanada pula Coulthard meraih poin pertamanya di F1.
Rubinho lebih parah lagi. Mobil Honda-nya benar-benar kacau tahun ini. Praktis hanya sekali, di GP Inggris yang diguyur hujan, pembalap Brazil itu dapat kesempatan menunjukkan skill-nya. Dan di sana, Rubinho pun naik podium. Sama seperti Coulthard, kemungkinan besar itu adalah podium terakhir dalam karirnya.
Akhir pekan ini, kedua pembalap ini tidak akan dapat banyak perhatian, tenggelam oleh sengitnya perebutan gelar antara Lewis Hamilton dan Felipe Massa. Tapi semoga saja, mereka bisa mengakhiri karir secara positif. Entah itu poin, sempat memimpin, atau bahkan dapat keberuntungan naik podium.
Satu lagi generasi pembalap terancam habis usai Grand Prix Brazil akhir pekan ini. David Coulthard, yang masuk Formula 1 pada 1994, sudah pasti akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Apa Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?
- PSBS Biak Luar Biasa, Lihat Klasemen Liga 1
- Manchester City Dihajar Tottenham 4 Gol Tanpa Balas
- Celta Vigo vs Barcelona Berakhir Imbang, Barca Gagal Kembali ke Jalur Kemenangan