Heboh Film Dirty Vote, Ketua Bawaslu: Silakan Kritik Kami

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menyebut pihaknya mempersilakan publik untuk bisa mengkritisi kinerja lembaga yang berkantor pusat di Jakarta itu.
Dia berkata demikian menyikapi heboh film Dirty Vote yang menarasikan Bawaslu tidak tegas menindak dugaan pelanggaran pemilu dari satu paslon.
"Alhamdulillah, silakan kritik kami, proses sedang berjalan kami tidak ingin proses-proses ini dianggap tidak benar," kata Bagja kepada awak media seperti dikutip Senin (12/2).
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) itu mengatakan Bawaslu sudah menjalankan tupoksi selama pemilu 2024, tetapi menyerahkan penilaian kinerja terhadap lembaganya kepada masyarakat.
"Kami tidak bisa men-drive perspektif masyarakat," lanjut Bagja.
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu mengatakan kritik dari publik merupakan hak rakyat yang menjadi bagian penyampaian ekspresi dan pendapat.
"Teman-teman, jika mengkritisi Bawaslu silakan saja, tidak ada masalah bagi Bawaslu selama kami melakukan tugas fungsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ungkap Bagja.
Sebelumnya, film Dirty Vote tayang perdana pada Minggu (11/2) kemarin yang menayangkan pernyataan tiga pakar hukum tata negara yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mempersilakan publik mengkritisi lembaga yang dipimpinnya ketika menanggapi film Dirty Vote.
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- Kasus Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada Barito Utara, 9 Orang Ditangkap
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Ketua Bawaslu Bandung Barat Mengaku Sudah Dua Kali Konsumsi Narkoba