Hacker Australia Ungkap Detail Operasi Rahasia Menghancurkan Unit Propaganda ISIS

Staughton menilai pesan-pesan ISIS itu berhasil mempengaruhi orang.
"Banyak sekali orang dari penjuru dunia yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan mereka," katanya.
Divisi propaganda ISIS terbukti sama berbahayanya dengan para kombatan bersenjata dan perakit bom.
"Banyak individu yang bekerja untuk ISIS menerima gaji yang sama dengan komandan militer di lapangan," jelas Lydia Khalil dari lembaga penelitian Lowy Institute.
Hal ini, katanya, mengindikasikan betapa ISIS menyadari pentinganya operasi online mereka.
Meretas jaringan ISIS
Untuk melawan kecanggihan operasi online ISIS, Amerika Serikat, Australia, dan sekutu lainnya kemudian meluncurkan operasi serangan siber terbesar dalam sejarah militer AS.
"Ini merupakan operasi yang sangat besar, kelas atas," jelas Staughton.
Direktorat Sinyal Australia membentuk tim yang terdiri dari 20-an pakar untuk bergabung dengan Operation Glowing Symphony.
KISAH di balik operasi peretasan yang berhasil menyusupi, lalu menghancurkan, unit propaganda kelompok teroris ISIS
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya