Hacker Bobol Rekening Presiden prancis
Senin, 20 Oktober 2008 – 11:15 WIB
PARIS - Pemerintah Prancis dipusingkan hacker. Bayangkan, rekening bank pribadi milik Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pun menjadi korban kejahatan dunia maya itu. Sejumlah uang pun raib dari rekening pemimpin 53 tahun tersebut.
Kendati kasus pencurian itu terjadi sekitar sebulan yang lalu, pemerintah Prancis hingga saat ini belum berhasil menangkap pelakunya. "Investigasi masih berjalan," ujar Jubir Kabinet Prancis Luc Chatel dalam wawancara dengan Radio J. Pelajaran penting dari kasus tersebut, lanjut dia, adalah sistem perbankan online via internet tidak kebal kejahatan.
Tanpa menyebutkan besarnya, mingguan Journal du Dimanche melaporkan, jumlah dana pribadi Sarkozy yang dibobol maling tidak terlalu banyak. Namun, yang patut diprihatinkan adalah kemampuan para hacker itu mendapatkan informasi penting, yakni nomor rekening pribadi sang presiden. "Belum tertangkapnya pembobol rekening tersebut menunjukkan bahwa si pelaku bukan amatir," tulis surat kabar tersebut kemarin (19/10).
Kantor Kepresidenan Prancis membenarkan adanya kasus pencurian itu kemarin. Mereka menyatakan bahwa Sarkozy sudah melaporkan kejadian tersebut pada September lalu, tidak lama setelah dia mengetahui rekeningnya dibobol hacker lewat internet. Kini kasus tersebut tengah ditangani tim anti kejahatan finansial dan kriminal kawasan Nanterre yang terletak di pinggiran Paris. (AP/AFP/Rtr/hep/ttg)
PARIS - Pemerintah Prancis dipusingkan hacker. Bayangkan, rekening bank pribadi milik Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pun menjadi korban kejahatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri