Hacker Tiongkok Bobol Markas Intelijen Australia
Rabu, 29 Mei 2013 – 22:33 WIB
SYDNEY - Ulah hacker semakin meresahkan. Tidak hanya meretas situs pemerintah atau membobol kartu kredit, kini para hacker juga mulai menjelajah portal penting perusahaan. Kemarin (28/5) media Australia memberitakan cetak biru (blueprints) markas baru intelijen yang dicuri hacker Tiongkok. Kemarin dia menegaskan bahwa pencurian cetak biru itu tidak akan merenggangkan hubungan Beijing dan Canberra. ''Saya tidak akan mengomentari isu yang berkaitan dengan intelijen atau keamanan negara. Sebab, mereka yang berpotensi melakukan kejahatan terhadap kami tidak perlu tahu soal apa-apa saja yang kami ketahui tentang mereka atau sebaliknya,'' papar Carr.
Australian Broadcasting Corporation melaporkan bahwa seluruh data penting terkait dengan gedung baru yang sedang dibangun itu bocor. Selain sistem keamanan, cetak biru terswbut memuat data soal instalasi kabel, posisi server pada tiap lantai, dan sistem komunikasi. ''Pemerintah sudah mewaspadai dan sangat siap menghadapi ancaman terkait serangan cyber ini,'' ujar Menteri Luar Negeri Bob Carr.
Baca Juga:
Politikus 65 tahun tersebut menyatakan tidak kaget dengan kasus pencurian data di dunia maya seperti yang terjadi kemarin. ''Segala bentuk spekulasi yang sekarang beredar di masyarakat tidak ada yang baru bagi kami,'' ungkapnya. Tetapi, dia menolak mengonfirmasikan rumor bahwa pembobol situs perusahaan konstruksi gedung baru Australian Security Intelligence Organization (ASIO) itu berasal dari Tiongkok.
Baca Juga:
SYDNEY - Ulah hacker semakin meresahkan. Tidak hanya meretas situs pemerintah atau membobol kartu kredit, kini para hacker juga mulai menjelajah
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer