Hacker Tiongkok Bobol Markas Intelijen Australia
Rabu, 29 Mei 2013 – 22:33 WIB
Sementara itu, Tiongkok menyiratkan bahwa peretas cetak biru markas baru ASIO memang berasal dari negaranya. ''Kami sedikit kesulitan memburu pelaku dalam kasus peretasan semacam ini,'' kata Jubir Kementerian Luar Negeri Hong Lei. Dia lantas mempertanyakan ke media soal bukti-bukti peretasan itu. Terutama yang berkaitan dengan alamat peretas.
Des Ball, pakar Strategic and Defence Studies Centre di Australian National University, menyatakan bahwa peretasan cetak biru gedung senilai AUD 630 juta (sekitar Rp 5,9 triliun) tersebut merupakan hal yang serius. Sebab, pada cetak biru itulah terpampang seluruh detail markas ASIO. Termasuk bagian gedung mana saja yang akan menjadi lokasi rapat-rapat penting terkait dengan isu sensitif.
''Karena rahasianya terbongkar, ASIO tampaknya harus bekerja dengan ekstrahati-hati di gedung barunya nanti. Atau, jika perlu, mereka harus merombak total seluruh sistem keamanan dan komunikasi dalam gedung baru itu,'' ungkap Ball. Sebenarnya, bukan baru kali ini peretas Tiongkok membobol situs penting pemerintah Australia. Sebelumnya, para hacker juga mengacak-acak situs resmi perdana menteri. (AP/AFP/c15/hep)
SYDNEY - Ulah hacker semakin meresahkan. Tidak hanya meretas situs pemerintah atau membobol kartu kredit, kini para hacker juga mulai menjelajah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich