Hadapi ACFTA, BSN Anggarkan Rp 2,8 Miliar

Hadapi ACFTA, BSN Anggarkan Rp 2,8 Miliar
Hadapi ACFTA, BSN Anggarkan Rp 2,8 Miliar
Salah satu hasil dari kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut. Terang Amir, adalah pelaksanaan pengujian helm yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Sumatera Utara (USU)  dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah tentang penggunaan wajib helm ber-SNI pada 1 April 2010 mendatang.

Selain itu yang menarik, Amir juga menegaskan bahwa BSN siap bertanggung jawab atas kepastian tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diperlukan untuk memfasilitasi menghadapi ACFTA.

Disebutkan, sampai dengan akhir bulan Januari 2010, Task Force telah melakukan analisis dan menetapkan 10 sektor prioritas yang paling berpotensi terhadang dalam ACFTA. Di antaranya, sektor baja, alumunium, elektronika dan kelistrikan, petrokimia, mesin dan perkakas, hasil pertanian dan perkebunan, makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, alas kaki dan mainan anak. (cha/jpnn)

JAKARTA - Dalam rangka menghadapi Asean China Free Trade Agreement  (ACFTA), Sekretaris Badan Standarisasi Nasional (BSN) Amir Partowiyatmo


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News