Hadapi Bonus Demografi, Indonesia Harus Siapkan Talenta Digital yang Berkarakter
Pada kategori menegah, pemerintah membuat program pelatihan agar masyarakat bisa adaptif terhadap perkembangan teknologi 4.0.
Lalu kategori ketiga ialah mengenai kebijakan pemerintah yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di dunia untuk menata sistem digital.
"Yang perlu diperhatikan nanti bahwa perusahaan besar sudah tidak melihat lagi ijazah ketika mencari SDM, tetapi mereka akan mengecek kemampuan yang dimiliki," tutur Rudiantara.
Hal lain yang perlu diutamakan dalam pengembangan SDM ialah karakternya sehingga SDM yang ada di Indonesia bisa berkompetisi di segala bidang dengan negara lain.
Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ada sekitar 70 persen penduduk yang produktif dan saat ini memasuki puncak bonus demokrasi.
Pada kesempatan yang sama, Founder ISED Sri Adiningsih menambahkan pentingnya SDM yang berkarakter.
"SDM yang diperlukan bukan hanya mereka yang maju tetapi juga berkarakter dan bisa memanfaatkan digital dengan bijak,” ucap Sri.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Satya Sananugraha mengatakan era emas Indonesia perlu menyiapka SDM unggul sejak seribu hari pertama kehidupan manusia.
Pendiri ISED Rudiantara mengatakan Indonesia akan memasuki era emas pada 2045 sehingga perlu disiapkan SDM yang unggul, mumpuni, dan kreatif.
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- IHCBS 2024: Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Transformasi SDM & Bisnis
- FORMAS dan Lemdiklat Polri Teken Kerja Sama Bidang Pengembangan SDM
- Mendagri: Tiga Pilar Kekuatan Negara Dimulai dari ASN Berkualitas
- Siapkan Generasi Muda Berdaya Saing, Wahono Komitmen Tingkatkan SDM Bojonegoro
- Sultan: Program Makan Bergizi Gratis Sangat Penting untuk Membentuk Kualitas SDM Indonesia