Hadapi Corona, Petugas Puskesmas Terpaksa Pakai Jas Hujan Rp 10 Ribu
Saat ini, Puskesmas Leuwiliang menangani 12 ODP dan dua PDP.
“Yang ODP dan PDP ini rata-rata baru pulang dari Arab. Ada juga yang kontak dengan dosen di Jepang, ada juga pegawai Kementerian Perhubungan,” kata dia.
Pihak puskesmas sendiri lebih berhati-hati dalam menyeleksi orang yang akan masuk. Terutama pengukuran suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer.
Menurutnya, Covid-19 sangat menular jadi setiap petugas harus dilengkapi APD. Namun, alih-alih mendapat perlindungan justru mereka mengakalinya dengan jas hujan kresek.
Kita di daerah harusnya membantu pusat, jangan membebani pusat, caranya dengan kreatif mencari dan membuat sendiri apa yang dibutuhkan saat ini. pic.twitter.com/EtK5WeY7Ps — Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) March 23, 2020
“Kami kan harus safety. APD-nya enggak ada. Pakai jas hujan yang penting petugas tidak kontak dengan kulit orang lain atau percikan dan segala macam,” katanya. (cek/pojokbogor/rb)
Para petugas di puskesmas tersebut harus menangani 12 ODP dan dua PDP hanya dengan pelindung berupa jas hujan kresek.
Redaktur & Reporter : Adek
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN