Hadapi Dampak El Nino, Lestari Moerdijat Sampaikan Sejumlah Hal Penting Ini

Hadapi Dampak El Nino, Lestari Moerdijat Sampaikan Sejumlah Hal Penting Ini
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring yang mengangkat tema 'Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Puncak Ancaman El Nino di 2023', Rabu (26/7). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Rustian menyampaikan pada rentang Agustus-September 2023 masyarakat harus mewaspadai dampak El Nino.

Karena itu, dia berharap dalam menyikapi dampak perubahan iklim, pemerintah, dan masyarakat harus mengutamakan pencegahan, infrastruktur harus tersedia hingga skala kecil dan mencari solusi permanen agar tidak ada pembukaan lahan secara membakar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan fenomena iklim dan cuaca di Indonesia itu unik, karena dipengaruhi Samudera Hindia dan Samudera Pacifik serta Benua Asia dan Australia.

Saat ini, menurut Dwikorita, iklim Indonesia dipengaruhi oleh angin Monsoon yang dingin dari Australia.

Namun, lanjut dia, karena suhu muka air Samudera Pacifik lebih panas daripada suhu permukaan Samudera Hindia, angin bergerak ke arah Samudera Pacifik membawa uap air yang ada di Indonesia sehingga potensi kekeringan pun meningkat.

Kondisi tersebut, menurut Dwikorita, harus diantisipasi sejak dini.

Meski diakuinya, fenomena El Nino tahun ini diperkirakan tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

Meski begitu, tambah dia, BMKG tetap melakukan observasi, monitoring, prediksi terkait kondisi cuaca dan iklim untuk 10 hari ke depan, serta menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyampaikan sejumlah hal penting dalam diskusi bertema 'Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Puncak Ancaman El Nino di 2023'

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News