Hadapi Fase New Normal, Manajemen Perusahaan Disarankan Lakukan 3 Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Beradaptasi terhadap gaya hidup digital menjadi keniscayaan untuk menghadapi kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
Termasuk di antaranya adalah bagaimana sebuah perusahaan mengelola cara kerja dan koordinasi secara digital.
Berdasarkan hasil penelitian Deloitte dalam laporan The Digital Workplace, organisasi dengan jaringan sosial online yang kuat 7 persen lebih produktif daripada yang tidak, dengan 64,8 persen dari total populasi 264 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet (data: APJJI).
Tren tersebut sejalan dengan peluang untuk melihat bahwa covid-19 bukan hanya pandemi, melainkan akselerator modernisasi dan digitalisasi.
Untuk mencapai akselerasi modernisasi dan digitalisasi, maka ada tiga upaya yang dapat dilakukan sebuah perusahaan. Terutama untuk tetap menjaga efektivitas kerja dalam fase tatanan baru.
1. Mengimbangi Kapasitas Tenaga Kerja
Keamanan dan kesehatan karyawan menjadi prioritas utama dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Organisasi dengan jaringan sosial online yang kuat 7 persen lebih produktif daripada yang tidak, dengan 64,8 persen dari total populasi 264 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet.
- Ini Aplikasi Persediaan untuk Manajemen Perusahaan, Banyak Keuntungannya
- Cegah Pelecehan Seksual, Begini Saran Kemnaker ke Serikat Pekerja Perempuan
- 3 Tip Efektif Menjaga Produktivitas Karyawan Selama WFH, Bos Wajib Tahu
- Platform Digital Jadi Solusi Tepat Atasi Kesenjangan Komunikasi di Tempat Kerja
- Lark Berbagi Solusi Pertahankan Bisnis di Masa Pandemi
- Fitur Baru Lark Mail, Ini Cara Penggunaannya