Hadapi Gelombang Omicron, Pemerintah Terapkan Strategi Berbeda dengan Kasus Delta
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron.
Dia menegaskan strategi pemerintah akan berbeda dengan penanganan gelombang Delta.
Pasalnya, Omicron memiliki karakteristik yang berbeda, seperti tingkat penularan yang sangat cepat.
“Nanti kami akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (27/1).
Ciri-ciri Omicron lainnya ialah mengakibatkan tingkat keterisian rumah sakit dan keterparahan yang lebih rendah dibanding Delta.
Hal ini dilihat dari jumlah pasien yang masuk rumah sakit akan lebih sedikit daripada saat gelombang Delta terjadi.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi, gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ujar Menkes Budi.
Meski begitu, pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641 dan kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron.
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Wamendagri Bima Serahkan Dokumen Kependudukan untuk Bayi yang Lahir 25 Desember
- Innalillahi, Dokter Tim Persib Raffi Ghani Meninggal Dunia
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional