Hadapi Isu Resesi 2023, Layanan Pay Later Dinilai jadi Opsi Terbaik
jpnn.com, JAKARTA - Pulihnya konsumsi masyarakat didorong oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat yang jadi terbiasa membeli kebutuhan secara online dan peralihan menggunakan sistem pay later sebagai metode pembayaran menurut hasil survey.
Country General Manager Atome Winardi Wijaya menuturkan maraknya isu mengenai resesi secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia semakin jeli dalam mengatur pengeluarannya.
"Atome sendiri, yang baru saja masuk ke pasar Indonesia sejak 2019 lalu, telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan pengguna Atome yang mencapai dua digit bahkan tiga digit perbulannya, membuktikan cukup besarnya antusias layanan pay later di Indonesia,” ungkap Winardi.
Melihat angka pertumbuhan yang begitu cepat, menjadi salah satu bukti besarnya perubahan gaya transaksi masyarakat.
Winardi menambahkan, hal ini juga bisa membantu rencana pemulihan ekonomi pascapandemi, sehingga bisa direalisasikan dengan segera dan bahkan memungkinkan negara kita menghindari terjadinya resesi.
Masifnya edukasi akan layanan digital membuat masyarakat semakin paham akan opsi layanan keuangan yang mereka butuhkan dan mendorong besarnya angka transaksi dan permintaan di pasar keuangan.
“Layanan pay later menjadi salah satu opsi terbaik yang dapat dinikmati masyarakat di era sekarang ini. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh industri pay later, memungkinkan masyarakat untuk dapat tetap berinvestasi di tengah memenuhi berbagai kebutuhan bulanannya,” kata Winardi.
Hal ini dapat direalisasikan dengan memanfaatkan layanan pay later yang memungkinkan masyarakat untuk mengontrol nominal pembayaran bulanan atas transaksi yang mereka lakukan tiap bulannya.
Masyarakat juga bisa dengan bebas menentukan lama cicilan, sehingga memudahkan mereka dalam mengatur pengeluarannya.
- Dukung Literasi Keuangan, PT Atome Finance Indonesia Hadir di Multifinance Day 2024
- AIGL Masuk Daftar Perusahaan Teknologi dengan Pertumbuhan Tinggi di Asia Tenggara
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Presiden Minta Seluruh Menteri Berhati-hati, Ada Apa?
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Resesi Jepang dan Inggris Bisa jadi Peluang untuk Indonesia, Begini Analisisnya