Hadapi Masalah Serius, 20 Rumah Sakit Thailand Tunda Vaksinasi COVID-19
jpnn.com, BANGKOK - Gerakan vaksinasi COVID-19 yang baru-baru ini diluncurkan di Thailand terpukul setelah sedikitnya 20 rumah sakit di Ibu Kota Bangkok menunda pelaksanaan inokulasi yang dijadwalkan minggu ini karena penundaan pengiriman vaksin.
Pengumuman dari rumah sakit dirilis di laman Facebook mereka, sementara aplikasi pemesanan vaksin Bangkok juga mengirim pesan yang mengatakan janji temu setelah Selasa (15/6) akan ditunda, pada saat pemerintah berusaha meyakinkan publik atas pasokan vaksin.
"Mungkin ada kebingungan karena rumah sakit swasta tidak berkoordinasi dengan pemerintah Bangkok," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul kepada wartawan pada Senin.
Ia mengatakan bahwa lebih banyak dosis vaksin sedang dikirim ke Bangkok.
Penggerak vaksin utama Thailand bergantung pada 61 juta suntikan dari AstraZeneca, yang diproduksi oleh Siam Bioscience, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh raja yang berkuasa di negara itu.
Ada kekhawatiran tentang kemungkinan kekurangan produksi, sementara beberapa negara di kawasan itu melaporkan penundaan pesanan vaksin yang dibuat di Thailand.
AstraZeneca dan Siam Bioscience belum menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari penundaan produksi, meskipun perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu mengatakan sedang bekerja dengan pemerintah Asia Tenggara dalam pengiriman vaksin.
Thailand saat ini menawarkan vaksin AstraZeneca dan Sinovac China.
Gerakan vaksinasi COVID-19 yang baru-baru ini diluncurkan di Thailand terpukul setelah sedikitnya 20 rumah sakit di Ibu Kota Bangkok
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Tingkatkan Akses Logistik di Jatim, TIKI Buka Cabang Utama di Pasuruan
- Wujudkan Visi Prabowo, Ahmad Ali-AKA Bangun RS Lengkap dengan Dokter Spesialis di Pelosok
- Hari Pahlawan, ASDP Hadirkan Layanan Prima Hingga Wilayah 3T