Hadapi MEA 2015, Trisakti Genjot Kualitas Lulusan

Ke depannya, lanjut Thobi, kurikulum seluruh program studi juga akan disesuaikan dengan ketentuan mengenai kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Standar Nasioinal Pendidikan Tinggi, dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
"Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, kami juga mendorong interaksi postif antara dosen dengan dosen, dosen dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan mahasiswa," jelasnya.
Thobi memaparkan bahwa dalam menghadapi era globalisasi, kompetensi hard skill saja tidak cukup, oleh karenanya pencapaian kompetensi soft skill juga menjadi isu sentral. "Kemampuan komunikasi, bekerjasama, berorganisasi, mengelola diri, bernegosiasi dan lainnya menjadi kompetensi yang dibutuhkan selain hard skill," ujarnya.
Dengan menerapkan hal tersebut, pada 2013-2014 mahasiswa Usakti berhasil meraih 64 prestasi berskala internasional dan 26 prestasi berskala nasional. "Walaupun Usakti telah menunjukan capaian dan pengakuan yang menggembirakan, namun kita wajib untuk memperbaiki diri sehingga selalu menjadi terdepan dalam mewujudkan kualitas hidup dan peradaban," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang menuntut Perguruan Tinggi untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025