Hadapi MEA, Penguasaan Bahasa Inggris Diperkuat

jpnn.com - SERPONG-Menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA), penguasaan Bahasa Inggris makin diperkuat. Terlebih Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar resmi MEA.
"Di era globalisasi peran Bahasa Ingggris sangat penting sehingga kalau perekrutan pegawai syaratnya harus bisa berbahasa Inggris," kata Pembantu Rektor Tiga Univesitas Surya Rifki Muhida dalam acara Gapura yang digeber BEM US sejak 30 Oktober hingga 1 November 2015.
Dia mengaku khawatir dengan lemahnya penguasaan Bahasa Inggris oleh lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, daya saing SDM Indonesia bisa kalah dengan tenaga asing.
"Di Universitas Surya, kami sudah menyiapkan SDM yang berbahasa Inggris aktif. Di samping mempunyai skill tertentu yang menjadikannya siap bekerja," tutur Rifki.
Meski begitu menurut dia, Bahasa Indonesia harus tetap menjadi bahasa ibu. Dia pun mengimbau masyarakat tidak menyoalkan kebijakan pemerintah yang tidak mewajibkan tenaga asing berbahasa Indonesia. Sebab di negara luar juga tidak mewajibkan tenaga kerja luar menguasai bahasanya.
"Saya pernah kerja di Jepang dan Malaysia. Kedua negara ini tidak mengharuskan kami berbahasa Jepang atau Malaysia. Kami hanya dituntut bisa berbahasa Inggris," tandasnya. (esy/jpnn)
SERPONG-Menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA), penguasaan Bahasa Inggris makin diperkuat. Terlebih Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Bea Cukai dan Polri Temukan 1,88 Kuintal Sabu-Sabu di Kebun Sawit di Aceh Tamiang
- Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- MenPAN-RB Rini Dinilai Gagal, Prabowo Harus Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- Perihal RKUHAP, Jimly: Polisi Sebaiknya Tetap Melakukan Penyidikan