Hadapi Persoalan Besar Haruskan Menteri Lepas dari Parpol
jpnn.com - JAKARTA - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto mengatakan, alasan para menteri harus melepas atribut parpol saat menjabat di pemerintahan karena pemerintahan ke depan diprediksi akan menghadapi tantangan besar untuk mengubah kondisi bangsa selama lima tahun ke depan.
"Kebijakan tersebut sebenarnya menjadi hak Jokowi secara penuh. Namun sebagai tim pengusung, semua parpol koalisi nantinya pasti dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan itu. Jadi nanti kami akan bicarakan dengan Jokowi dulu, sebab ini kebijakan mendasar," kata Hasto di Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (12/8).
Hasto menjelaskan, pertimbangan, para menteri Jokowi-JK akan menghadapi tantangan yang tidak ringan, karena rakyat mengharapkan adanya perubahan.
"Jadi skala prioritas dari wacana kebijakan itu adalah menciptakan kabinet yang efektif dan siap bekerja untuk kepentingan rakyat," tuturnya.
Hasto menambahkan, persoalan yang harus dihadapi seperti masalah fiskal jatuh tempo yang mencapai Rp 87 triliun, lalu utang luar negeri Rp 3.000 triliun dafisit transaksi berjalan dan defisit anggaran juga menjadi masalah yang butuh penyelesaian konkret.
"Namun kembali lagi, bagaimana arsitektur kabinet kedepannya, sepenuhnya itu menjadi kewenangan Jokowi, saya tidak bisa memberikan tanggapan banyak soal kebijakan ini," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, memastikan bahwa capresnya, tidak akan memilih calon menteri yang terkena kasus oleh penegak hukum.
"Istilahnya kita membentuk kabinet profesional, kabinet kerja dan kabinet bersih dalam arti tidak menjadi tersangka oleh penegak hukum ataupun terindikasi masalah korupsi," kata Tjahjo di Jakarta.
JAKARTA - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto mengatakan, alasan para menteri harus melepas atribut parpol saat menjabat
- JAMAN: Masih Ada Celah di Undang-Undang untuk Tidak Naikkan PPN 12 Persen
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua