Hadapi Produk Asing, Sikap SBY Tidak Jelas
Kamis, 24 November 2011 – 17:14 WIB

Hadapi Produk Asing, Sikap SBY Tidak Jelas
JAKARTA - Gerakan Beli Indonesia (GBI) mempertanyakan langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan kepentingan asing di Indonesia. Menurut Pimpinan GBI, Heppy Trenggono, Presiden SBY terkesan memang bereaksi. "Tapi reaksi yang diberikan tidak jelas untuk apa dan kepentingan siapa yang dibelanya," kata Heppy Trenggono kepada wartawan,Jakara Timur, Kamis (24/11). Heppy juga menyebutkan bahwa hari ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk asing, mulai dari teknologi, tekstil, farmasi bahkan makanan pokok. Fakta ini memerlukan kejujuran dan pembelaan yang nyata dari pemimpin bangsa untuk membangun nasionalisme Indonesia sebagai modal dasar untuk membangun perekonomian bangsa.
Pertemuan di Bali dalam KTT Asia Timur misalnya. Menurut Happy, semua hasil pertemuan tidak membawa manfaat bangsa Indonesia karena yang terjadi hanya kontrak-kontrak untuk perusahaan asing. "Puncaknya, Indonesia membeli pesawat produksi Boing senilai Rp210 triliun, sementara Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) sebagai satu-satunya industri pesawat kebanggaan bangsa yang butuh anggaran sebanyak Rp5 triliun tidak jadi perhatiannya," kata Heppy.
Baca Juga:
Menurut Heppy, kontrak Rp210 triliun antara Indonesia dengan Boeing merupakan antiklimaks dalam pembangunan ekonomi dalam negeri sebab dengan kontrak tersebut. Ironisnya, kata dia, Indonesia memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah ekonomi dan pengangguran di negara lain dan mengabaikan masalah pengangguran di negeri sendiri, sekaligus mengabaikan industri penerbangan yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Gerakan Beli Indonesia (GBI) mempertanyakan langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan
BERITA TERKAIT
- Istana Minta Perusahaan Swasta Terapkan Waktu Kerja Fleksibel Jelang Lebaran
- Pimpinan KKB Kabur dari Lapas Wamena, Satgas Cartenz: Kami Kejar Sampai Tertangkap Kembali
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Hadirkan Poliklinik Women & Children, RS Mitra Keluarga Bekasi Janjikan Layanan Komprehensif
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang