Hadapi Revolusi Industri 4.0, Bea Cukai Menyempurnakan Layanan dengan Menghadirkan CEISA 4.0

Dia menjelaskan, CEISA 4.0 mengusung pilar single core system, yakni penyatuan beberapa sistem utama CEISA yang selama ini terpisah.
Terdiri dari banyak modul aplikasi untuk setiap layanan berbeda, baik impor, ekspor, tempat penimbunan berikat dan FTZ Area.
Menurutnya, CEISA 4.0 mampu mengoptimalkan kegiatan pengawasan dengan pemanfaatan teknologi untuk menunjang profilling, smart targetting, dan passenger risk management pada unit pengawasan.
Dalam perjalanan sejak 1990, kata dia, sistem teknologi informasi Bea Cukai untuk menunjang sistem pelayanannya menjalani beberapa evolusi.
Dimulai dari CFRS (customs fast release system), kemudian 1995 yakni pemberitahuan impor barang berbasis disket. Lalu, 1997 pemberitahuan impor barang dengan sistem EDI yang bekerja sama dengan PT Elektronik Data Indonesia, hingga diperbarui pada 2003 yakni pemberitahuan data elektronik PDE tahap II.
“Perbahan besar terjadi di tahun 2007, portal Indonesia national single window menjembatani juga memfasilitasi pertukaran dokumen dalam dunia perdagangan khususnya ekspor dan impor,” jelas Hilal.
Dia menambahkan 2012 menjadi awal berdirinya sistem CEISA.
Sebuah sistem integrasi seluruh layanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada semua pengguna jasa kepada publik sehingga stakeholder sebagai pengguna bisa mengakses dari mana pun, kapanpun dengan koneksi internet.
Aplikasi CEISA 4.0 yang dikembangkan Bea Cukai ini memudahkan integrasi dan kolaborasi antara G2G (goverment to goverment) , B2G (business to goverment) dan B2B (business to business).
- Bea Cukai Tegal Sita Rokok & Miras Ilegal Sebanyak Ini di Rest Area Tol Pejagan-Pemalang
- Lewat Ekspor, 5,2 Ton Kerapu Asal Wakatobi Tembus Pasar Hong Kong
- Perusahaan Asal Probolinggo Catat Ekspor Perdana Uniform Senilai Rp 3,3 M ke Singapura
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Bea Cukai Teluk Bayur Tunjukkan Komitmen Berantas Narkotika Lewat Sinergi Antarinstansi
- Berkinerja Moncer Sepanjang 2024, Bluebird Bukukan Pendapatan Rp 5,04 Triliun