Hadapi Serangan Ransomware, LaNyalla Dorong Polri Lakukan Kerja Sama Global

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kejahatan siber yang terjadi di era transaksi digital yang belakangan meresahkan pelaku UMKM.
Menurut LaNyalla, salah satu ancaman yang harus diwaspadai adalah serangan ransomware yang mayoritas menyasar pelaku UMKM di tanah air.
"Tentu saja ini sangat meresahkan dan merupakan ancaman serius," kata LaNyalla dalam keterangannya, Rabu (21/4).
Selain di Indonesia, serangan ransomware juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan lainnya.
Untuk itu mantan Ketua Umum PSSI tersebut mendorong Polri melakukan langkah penyelamatan kuratif dan upaya bersama dengan negara lain yang juga mendapat ancaman serupa.
“Ini terjadi hampir di semua kawasan Asia Tenggara. Jadi, saya kira untuk menghadapi kejahatan tersebut Polri perlu melakukan kerja sama global dengan kepolisian dari negara-negara tersebut. Bila perlu dibuat perjanjian dan kesepakatan agar penyelesaian kasusnya bisa tuntas,” tutur LaNyalla.
Diketahui bahwa serangan ransomware merupakan malware yang menginfeksi komputer, kemudian mengenkripsi data hingga memblokir akses pengguna.
Dalam praktiknya, hacker atau penyerang akan meminta tebusan agar pengguna bisa kembali mengakses data dan sistem. Pada 2020 saja ditemukan 439.743 upaya serangan ransomware di Indonesia.
Selain di Indonesia, serangan ransomware juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand.
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan