Hadapi Tantangan Era Digital, Siswa di Depok Diajak Cakap Bermedsos
jpnn.com, DEPOK - Pelajar SMP di Kota Depok, Jawa Barat, diajak untuk cakap bermedia sosial dalam menghadapi tantangan era digital. Edukasi itu dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Selasa (23/5).
Dalam kegiatan tersebut, Kaprodi Ilmu Administrasi Publik Fisip Unpar Bandung Trisno Sakti Herwanto mengatakan generasi Alfa yang lahir di 2010 sampai 2020 merupakan kelompok yang sangat dekat dengan teknologi dan memiliki keharusan untuk memahami beberapa pilar seperti etika, budaya, dan keamanan digital.
Etika itu disebutnya berupa standar baik dan buruk yang berkaitan dengan diri sendiri, sedangkan etiket merupakan sesuatu yang baik dan buruk yang berhubungan dengan orang lain.
“Internet ini adalah anugerah tetapi anugerah itu harus diiringi dengan etika. Apapun teknologi harus sadar digunakan untuk apa dan seterusnya dan jangan lupa harus ada etika supaya kita bisa memanfaatkannya bukan justru kita kecanduan dan justru dapat kerugian,” sebut Trisno Sakti Herwanto.
Peneliti dan Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id Ridwan Muzir menyampaikan teknologi digital itu netral tetapi ketika dipakai dengan salah dan dengan cara yang keliru maka akan bisa berbahaya.
Dia mengungkapkan cara aman bermedia digital agar teknologi itu tak membahayakan diri sendiri maupun orang lain, seperti menggunakan password dan fitur keamanan untuk gadget, jangan asal klik link yang tidak dikenal, terlebih lagi jangan mudah percaya dan terapkan sikap kritis.
“Selanjutnya yang paling penting adalah kenali dengan siapa berinteraksi, jangan mudah jatuh cinta, dan jangan mudah terkagum dengan apa pun rayuan gombal orang," kata dia.
Pranata Humas Ahli Madya Diskominfo Kota Depok Rita Nurlita menyebut era digital sebagai dua sisi mata uang, yang apabila digunakan dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat akan menjadikan semakin hebat, tetapi kalau digunakan secara salah atau tak bijak, akan sangat membahayakan hidup.
Teknologi digital dianggap netral tetapi ketika dipakai dengan salah dan dengan cara yang keliru maka akan bisa berbahaya.
- Wisuda ke-6 Matana University Siap Ciptakan Kampus Berinovasi
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia