Hadapi Tiongkok, Australia Bangun Armada Kapal Selam Nuklir dari Teknologi Rahasia Amerika

"Kita harus mampu mengatasi lingkungan strategis saat ini di kawasan, karena masa depan setiap negara kita, dan bahkan dunia, bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," jelasnya.
Kemitraan baru ini juga mengakhiri proyek pemerintah Australia senilai $90 miliar untuk pengadaan kapal selam rancangan Perancis yang akan dibangun di Adelaide.
Dalam sebuah pernyataan, Naval Group Perancis mengatakan kecewa karena pemerintah Australia telah membatalkan proyek tersebut:
"Selama lima tahun, tim Naval Group, baik di Perancis maupun di Australia, serta mitra kami telah memberikan yang terbaik dan Naval Group telah memenuhi semua komitmennya," demikian isi pernyataan.
"Ini menjadi kekecewaan besar bagi Naval Group, yang menawarkan kapal selam konvensional yang unggul secara regional dengan kinerja luar biasa untuk Australia."
Departemen Pertahanan Australia secara terbuka telah membicarakan rencana meninggalkan proyek bernilai itu sejak Juni.
Pada tahun 2016, Pemerintahan di bawah perdana menteri Malcolm Turnbull mengumumkan perusahaan Prancis Naval Group (saat itu dikenal sebagai DCNS) telah memenangkan kontrak pertahanan terbesar untuk merancang dan membangun kapal selam konvensional.
Pengamat pertahanan Peter Jennings, direktur Institut Kebijakan Strategis, mengaku kaget dengan kesepakatan baru ini.
Australia akan mendapatkan kekuatan armada kapal selam bertenaga nuklir dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia