Hadapi Vonis, Dewie Limpo: Saya Berharap Karena Allah
jpnn.com - JAKARTA -- Terdakwa suap anggaran proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua, anggota Komisi VII DPR Dewie Yasin Limpo akan menghadapi siang vonis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (13/6). Politikus Partai Hanura itu berharap agar majelis memberikan keputusan yang seadil-adilnya dan berdasarkan fakta.
"Saya berharap keputusan ini adalah karena Allah," kata Dewie di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (13/6) sebelum sidang.
Dia berharap divonis bebas dari segala tuntutan hukum. Dewie juga menolak semua tuntutan jaksa. Adik Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ini mengaku sangat merindukan keadilan. "Kita serahkan semua yang terbaik menurut Allah," harap Dewie.
Seperti diketahui, Dewie dan stafnya, Bambang Wahyu Hadi, dituntut sembilan tahun penjara oleh Jaksa KPK. Dewie dan Bambang juga dituntut membayar denda Rp 300 juta subsider enam bulan kurungan. Selain itu, jaksa juga menuntut agar hakim mencabut hak politik Dewie untuk memilih dan dipilih sebagai pejabat negara.
Keduanya didakwa secara bersama-sama menerima suap SGD 177.700 dari Kepala Dinas Kabupaten Deiyai Irenius Adi dan pengusaha Setiyadi Jusuf, melalui perantara Rinelda Bandaso. Uang tersebut diberikan agar Dewie membantu mengupayakan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 50 miliar untuk proyek pembangunan pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Terdakwa suap anggaran proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua, anggota Komisi VII DPR Dewie Yasin Limpo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain