Hadiah Lebaran Tak Terlupakan saat Reuni Pemilik Hati Baru

Jaga Semangat, si Juru Selamat Simpan Boneka dan Bejana

Hadiah Lebaran Tak Terlupakan saat Reuni Pemilik Hati Baru
Dahlan Iskan (kiri) bersama Prof Deng Yong Lin dan bayi 2 tahun yang ganti hati saat berumur 7 bulan.
Inilah reuni kedua sejak rumah sakit Di Yi Zhong Xin, Tianjin, berdiri 10 tahun yang lalu. Kini, alumni “ganti hati” rumah sakit tersebut sudah lebih dari 3.000 orang. Namun, tidak semuanya datang. Hanya saya, alumni luar negeri yang diundang – kalau Hongkong tidak dianggap luar negeri.

Karena bertepatan dengan HUT ke-10 rumah sakit itu, acaranya pun macam-macam. Ada olahraga bersama, ada perayaan, ada pula resepsi makan malam. Bintang hari itu sudah pasti orang ini: Prof Shen Zhong Yang. Dialah promotor, pendiri, dan pimpinan rumah sakit itu. Dia juga yang menjadi ketua tim ganti hati saya. Prof Shen Zhong Yang, yang baru berumur 47 tahun, seperti berada di tengah pusaran. Semua orang menyapanya, menyalaminya, merangkulnya, dan memujanya. Dia dianggap “juru selamat” sekian ribu orang yang sudah hampir menyerah kepada kematian.

Prof Shen, yang juga hanya mengenakan kaus, melayani semua “alumni” dengan sikap seperti teman. Para dokter rumah sakit itu membaur jadi satu dengan pasien mereka. Bahkan dalam acara resepsi, orang seperti Prof Deng Yong Lin, yang sudah melakukan ganti hati lebih dari 500 kali (termasuk hati saya), duduk di pojok belakang. Prof Sun Liying yang cantik itu, yang setahun penuh mengawasi penyembuhan saya (termasuk secara jarak jauh), juga tidak duduk di depan. Suaminya, Prof Zhu Zhi Jun, yang sudah melakukan operasi ganti hati sebanyak 1.100 kali, malah jadi panitia.

Dalam resepsi itu ditampilkan secara bergantian: peristiwa penting selama 10 tahun rumah sakit itu disajikan, diselingi atraksi dari “alumni” dan lagu-lagu dari artis Beijing. Di antara alumni yang ditampilkan adalah seorang gadis cantik bersama ibu-bapaknya yang sudah mulai tua. Ternyata itulah gadis yang ketika umur 8 tahun menjalani ganti ganti. Di layar LED lantas ditampilkan rekaman ketika gadis tersebut masih kecil. Juga ketika dilakukan operasi 8 tahun yang lalu. Ibunya menangis karena tidak menyangka bisa melihat anaknya tumbuh menjadi gadis yang dewasa.

Ditampilkan juga seorang ibu muda yang baru mempunyai anak beberapa bulan. Saat itulah diketahui bapaknya menderita sakit liver dan diperkirakan hanya akan bisa bertahan hidup enam bulan saja. Ibu muda itu memutuskan menyumbangkan separo livernya untuk bapaknya. Lalu, bapaknya yang kini kelihatan sangat sehat ditampilkan juga di panggung. Bayinya itu kini sudah berumur dua tahun lebih.

“Apakah tidak takut bayinya terpengaruh?” tanya MC kepada sang ibu muda.

“Kelak, kalau anak saya besar, akan saya beri tahu peristiwa ini. Dia pasti sangat bangga punya ibu yang seperti saya,” katanya. “Saya akan mewariskan kebanggaan itu kepadanya,” tambahnya.  Sang bapak menyambung: “Dia anak yang paling mulia di dunia ini”. Sang anak hanya tersipu-sipu.

Yang juga mengharukan adalah ketika ditampilkan anak berumur 2 tahun. Juga rekaman film ketika anak itu masih sebagai bayi berumur 7 bulan dan sudah  menderita kelainan liver. Bapak-ibunya terus menangis. Akhirnya diputuskan sang bapak menyerahkan sebagian hatinya untuk bayinya. Maka di umur 7 bulan, hati si bayi sudah harus dibuang total. Lalu, sebagian hati bapaknya dipasangkan ke si bayi. Kini sang bayi sudah berumur 2 tahun 1 bulan. Lucunya bukan main. Setiap difoto selalu bergaya dengan mengacungkan dua jarinya. “Untuk bayi berumur 7 bulan, cukup menggunakan 20% saja hati bapaknya,” ujar Prof Zhu kepada saya.

Saat Lebaran lalu CEO/Chairman Jawa Pos DAHLAN ISKAN menjadi orang asing satu-satunya yang diundang hadir pada reuni hampir seribu orang pemilik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News