Hadiah Natal
Oleh Dahlan Iskan
Ayah Ethan, James Crumbley dipanggil. Tidak terungkap apa yang dibicarakan di ruang pembinaan itu. James hanya mengatakan akan membawa anaknya untuk dikonsultasikan dalam 48 jam ke depan.
James pulang. Ethan kembali ke kelas.
Tengah hari adalah jam makan siang di sekolah itu. Ethan terlihat menuju toilet. Sendirian. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dari depan toilet. Satu siswa tewas.
Ethan lantas menuju lorong sekolah. Sambil terus menembakkan pistolnya. Para siswa lari masuk kelas. Beberapa siswa mencoba bersikap tenang: ditembak beneran. Di kepala. Atau di dada.
Total ada lebih 20 tembakan dilancarkan Ethan. Di magasinnya masih banyak peluru aktif. Siswa yang buru-buru masuk kelas langsung menutup pintu. Lalu mengganjal pintu dengan meja-meja. Mereka pun sembunyi di bawah meja.
Begitulah latihan yang diberikan kepada siswa. Peristiwa penembakan di sekolah bukan barang baru di Amerika. Siswa pun dilatih untuk menghadapinya. Mereka menerapkan apa yang pernah dilatihkan.
Dalam dua menit polisi tiba di sekolah itu. Ethan menyerah. Tanpa terjadi tembak-menembak. Ethan menuruti perintah polisi untuk melemparkan senjatanya.
Seketika itu juga berita tersiar luas. Ayah Ethan, tahu semua itu dari berita media. Demikian juga mama Ethan, Jennifer.
Polisi pun --yang sudah telanjur mengumumkan hadiah 10.000 dolar bagi pemberi info akurat-- menangkap James dan Jennifer.
- Terjadi Lagi, Bentrokan Ojol vs Opang di Bandung, Massa Diduga Bakar Pangkalan Ojek
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- Dosen GPT
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Natal Penuh Kasih dan Sukacita: KKR Natal GBI HMJ Kota Wisata Cibubur Berlangsung Meriah