Hadiah Tahun Baru dari Fadel Muhammad
Selasa, 29 Desember 2009 – 00:02 WIB
Tidak kepalang tanggung, para gubernur mengadu ke Presiden SBY saat mereka bertemu presiden di Palangkaraya bulan lalu. Ini gara-gara Fadel mengirimkan surat edaran kepada seluruh gubernur agar menghapuskan retribusi nelayan. Gubernur/bupati/wali kota merasa pendapatan asli daerah mereka terancam hilang. Padahal, daerah selalu mengagung-agungkan pendapatan asli daerah.
Baca Juga:
Namun, Presiden SBY membela Fadel. Sebab, Fadel memang lebih dulu melaporkan rencana kerjanya itu kepada presiden sampai dua kali. "Nelayan itu kelompok masyarakat paling miskin. Kok tega-teganya masih dipungut berbagai retribusi," ujar Fadel kepada saya dalam penerbangan dari Surabaya ke Jakarta kemarin petang. "Di Gorontalo, sewaktu saya jadi gubernur di sana, saya bebaskan nelayan dari macam-macam retribusi itu. Hasilnya nyata. Nelayan mengalami peningkatan pendapatan. Mereka lebih bergairah mencari ikan," tambahnya.
Kini Fadel rajin keliling daerah untuk memasyarakatkan idenya menghapus berbagai pungutan itu. Terutama menemui gubernur dan bupati/wali kota yang memprotesnya. Fadel selalu merayu kepala daerah itu agar menyadari bahwa mereka bekerja untuk rakyat miskin. "Ini ada rakyat miskin kok dipunguti," katanya.
Fadel mengingatkan bahwa pendapatan daerah dari retribusi ikan itu sungguh tidak seberapa. Mungkin untuk perjalanan dinas pejabatnya saja tidak cukup. Karena itu, kepala daerah harus merelakannya. Tapi, Fadel juga memberi jalan keluar kepada para kepala daerah itu. "Pendapatan asli daerah yang hilang itu akan saya ganti," katanya.
KELOMPOK masyarakat yang paling menantikan datangnya tahun baru kali ini adalah ini: jutaan nelayan. Mengapa? Mulai 1 Januari 2010 minggu depan,
BERITA TERKAIT